Kamis, 16 Juni 2016

Makalah Tentang Meningkatnya Polusi Udara dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Dunia

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen yang merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara merupakan salah satu kebutuhan dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan yang bersifat racun. Polusi udara berwujud gas dalam pertikel-partikel.  Polusi udara atau Pencemaran udara yang berwujud gas antara lain gas metana, gas belerang oksida, gas hidrogen sulfida, dan karbon monoksida.
Adapun polusi udara yang berwujud partikel antara lain debu, abu, dan asap. Polusi udara di dunia mengalami peningkatan karena disebabkan sebagian besar  oleh manusia dalam melakukan aktivitasnya. Polusi udara yang kini semakin meningkat disebabkan karena semakin banyaknya kendaraan bermotor, perindustrian, banyaknya bangunan didirikan dan lain-lain. Polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia adalah partikulat yang mengandung partikel hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Jadi untuk mengetahui meningkatnya polusi udara di dunia ini, maka disusunlah makalah ini dengan judul “Meningkatnya Polusi Udara dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Dunia”.
B.  Rumusan masalah
1.      Bagaimana pengertian polusi udara ?
2.      Apa saja jenis-jenis polusi udara ?
3.      Bagaimana meningkatnya polusi udara di dunia?
4.      Apa saja faktor penyebab polusi udara?
5.      Apa saja dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia?
6.      Bagaimana upaya untuk mengurangi polusi udara di dunia?
C.  Tujuan penulisan
1.      Untuk menjelaskan polusi udara.
2.      Menjelaskan jenis-jenis polusi udara.
3.      Untuk mengetahui meningkatnya polusi udara di dunia.
4.      Untuk mengetahui faktor penyebab polusi udara.
5.      Menjelaskan dampak polusi udara terhadap kesehatan manusia.
6.      Memberikan penjelasan upaya untuk mengurangi polusi udara di dunia.





























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Polusi Udara
Polusi udara atau pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan  atau zat-zat asing didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya . Jadi polusi udara merupakan suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan  kerusakan lingkungan, ganguan pada kesehatan manusia secara umum serta  menurunkan kualitas lingkungan . Pencemaran udara biasanya terjadi di kota-kota besar di dunia dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran.
B.  Jenis-Jenis Polusi Udara
Pencemar udara atau polusi udara dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder :
1.    Polutan primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa:
a.    Polutan Gas terdiri dari:
1)   Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2 ) karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
2)    Senyawa sulfur yaitu oksida.
3)   Senyawa halogen yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin.
b.    Partikel
Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspensi aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses  (misalnya proses penyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2.    Polutan Sekunder
Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.  sekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Contoh lain seperti Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik. Proses  kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: Konsentrasi relatif dari bahan reaktan, Derajat fotoaktivasi, Kondisi iklim dan, Topografi lokal dan adanya embun.
C.  Meningkatnya Polusi Udara di Dunia
Masyarakat modern yang serba kompleks, sebagai imbas dari produk kemajuan era globalisasi seperti kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak permasalahan dalam kehidupan. Maka adaptasi atau penyesuaian diri terhadap globalisasi yang hyper-complex itu menjadi tidak mudah. Kesulitan melakukan adaptasi dan pemikiran yang tidak memikirkan dampak dari semua itu adalah faktor terbentuknya suatu pencemaran lingkungan seperti pada udara.
Polusi udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Dalam kata lain dapat diartikan sebagai perusakan terhadap udara karena disebabkan oleh berbagai sumber yang dapat merusak bagi kesahatan makhluk hidup maupun benda mati. Polusi udara sebagian besar disebabkan oleh manusia dalam melakukan aktivitasnya. Polusi udara dapat bersumber dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah indutri, limbah rumah tangga dan lain-lain.
 Polusi udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung oleh perkembangan dunia industri, kemajuan teknologi, kebakaran hutan, dan banyaknya manusia yang tinggal didunia ini dapat menjadikan pencemaran udara semakin meningkat. Tanaman hijau seperti pepohonan yang seharusnya berfungsi untuk mengurangi tingkat polusi udara dan dapat meningkatkan kualitas udara diperkotaan dengan cara menghapus dua jenis polutan yaitu nitrogen dioksida dan partikel mikroskopis. Kini pepohonan tersebut  makin berkurang karena perbuatan manusia. Seperti benua eropa atau negara maju yang kini hutan di negara tersebut makin berkurang karena banyak perindustrian, dan banyaknya bangunan-bangunan/perkotaan yang didirikan.
 Setiap tahun jumlah kendaraan terus meningkat, pabrik, penduduk, dan fasilitas yang menunjang aktivitas manusia membuat tingkat polusi udara di dunia semakin meningkat. Minsalnya Cina yang merupakan negara yang masuk dalam daftar negara paling berpolusi di dunia. Dari survei yang diadakan tahun 2007 oleh Departemen Lingkungan Hidup Cina di 585 kota, hanya 38% yang dinyatakan memiliki udara layak hirup. Persentase ini mengalami penurunan 45% dari tahun sebelumnya. Masih banyak negara lain yang mempunyai tingkat polusi udara yang tinggi, termasuk Indonesia. menurut World Bank, ibu kota Negara, Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing, New Delhi, dan Mexico City.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis daftar kota dengan tingkat polusi udara tertinggi. Kota tersebut bukan Beijing atau Mumbai yang identik dengan udara kotor melainkan kota kecil di Iran yang bernama Ahvaz. Kota ini memiliki tingkat polusi udara untuk PM10 hingga 372 mikrogram per meter kubik melebihi batas ambang maksimal WHO PM10 sebesar 20 mikrogram. Daftar WHO tersebut berisi hasil pemantauan polusi udara di 1.082 kota dari 91 negara. Hasilnya, kota-kota di Iran, India, Pakistan dan Mongolia menempati peringkat terburuk, sementara kota-kota di Amerika Serikat dan Kanada mendapat peringkat terbaik. WHO merilis daftar tersebut pada Senin 26 September 2011 untuk menyoroti pentingnya pengurangan polusi udara yang diperkirakan menyebabkan 1,34 juta kematian per tahun. Daftar tersebut diperoleh sesuai laporan tahunan yang menghitung kadar partikel udara pada 1.082 kota di dunia. Pengukuran polusi udara menggunakan satuan partikulat atau dikenal juga dengan sebagai materi partikulat atau particulate matter (PM), yaitu bagian kecil dari materi padat yang terkandung dalam udara atau air.
Kategorisasi yang paling umum digunakan pada partikel menggunakan ukurannya. Sebuah partikel dengan diameter 10 mikrometer atau kurang yang bergerak di udara disebut PM10. Ada juga PM2.5 yang menunjuk pada partikel dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer dalam udara yang bergerak bebas. WHO merekomendasikan batas maksimal PM10 sebesar 20 mikrogram dapat menyebabkan penyakit pernafasan serius bagi manusia. Sebagian besar polutan udara tersebut adalah senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida yang dihasilkan dari pembangkit listrik, knalpot mobil, dan industri.
Kota Ahvaz di Iran barat daya memiliki tingkat tertinggi PM10 rata-rata tahunan yaitu sebesar 372 mikrogram per meter kubik. Industri berat dan bahan bakar kendaraan berkualitas rendah adalah penyebab utama polusi udara di kota padang pasir dengan populasi 1,3 juta orang ini. Studi ini juga menemukan bahwa ibukota Mongolia, Ulan Bator, memiliki rata-rata kepadatan PM10 tahunan 279 mikrogram per meter kubik. Disusul oleh kota di sebelah barat Iran, Sanandaj dengan 254 mikrogram PM10 per meter kubik. Kota-kota di Pakistan dan India seperti Quetta dan Kanpur, serta ibu kota Botswana, Gaborone juga menduduki peringkat tinggi pada tingkat polusi udaranya.
WHO mengatakan bahwa penyebab tingginya tingkat polusi udara bervariasi, namun cepatnya industrialisasi dan penggunaan bahan bakar transportasi dan pembangkit listrik yang berkualitas rendah seringkali menjadi sumber masalah. Daerah metropolitan India seperti New Delhi, Mumbai dan Kalkuta, telah melarang pembangunan pembangkit listrik baru dalam batas kota, sedangkan pembangkit listrik yang sudah ada ditutup atau dipindahkan. Di Ulan Bator Mongolia, polusi udara disebabkan oleh pembakaran batu bara, kayu dan bahan-bahan lain untuk keperluan pemanasan, memasak, dan pembangkit listrik. Pembangkit listrik batu bara menghasilkan asap ke langit kota yang terletak di sebuah lembah yang dikelilingi pegunungan sehingga menjebak dan menahan polusi seperti di kota Beijing. Di Ulan Bator banyak dihuni mantan penggembala dan petani yang tinggal di tenda-tenda atau gubuk-gubuk kayu dengan sedikit listrik dan panas, maka mereka mengandalkan pembakaran batubara, kayu, dan kotoran kering untuk memasak dan menjaga makanan tetap hangat.
 Asap pembakaran itu berkumpul dengan emisi kendaraan menciptakan selimut kabut asap tebal yang menutupi kota hampir sepanjang tahun.
Polusi udara juga disebabkan kendaraan bermotor menjadi sumber yang paling utama dalam polusi udara, jumlah kendaraan bermotor yang tidak seimbang, banyaknya perindustrian, pembakaran hutan yang di gunakan sebagai lahan, dan  jumlah pepohonan yang semakin berkurang tiap tahunnya. Indonesia di kenal sebagai paru paru dunia yang dapat mempengaruhi kelestarian hidup manusia dibumi khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia yang mempunyai  banyak hutan tapi sekarang hutan tersebut semakin berkurang akibat manusia yang tidak bertanggung jawab dan juga jumlah penduduk yang semakin bertambah. Ini dapat meningkatkan polusi udara baik di indonesia maupun di dunia. Sifat konsumtif masyarakat menjadikan jumlah kendaraan bermotor menjadi banyak dan dapat dipastikan mejadikan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap tingginya pencemaran udara di Dunia. Illegal logging menjadi salah satu hal yang sangat perngaruh terhadap pencemaran udara. Kasus illegal logging yang meningkat dan juga kurangnya lahan diperkotaan menjadi sumber utama masalah udara. Adapun negara- negara  dengan tingkat polusi udara yang  tinggi selain indonesia seperti India, Pakistan, Iran, cina, dan lain lain.
D.  Faktor Penyebab Polusi Udara
Polusi udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1.    Faktor alam(internal), yang bersumber dari aktivitas alam.
Seperti abu yang dikeluarkan akibat lutusan gunung berapi, gas-gas vulkanik, debu yang berterbangan di udara akibat tiupan angin dan bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik.
2.    Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia.
Seperti hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor, bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara, pembakaran sampah dan pembakaran hutan.



E.  Dampak Polusi  Udara Terhadap Kesehatan Manusia
Berbagai polutan udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia antara lain:
1.    Karbon monoksida
Gas CO yang terhirup dapat bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah seningga menghalangi pengangkutan oksigen yang sangat dibutuhkan tubuh.  Efek yang ditimbulkan diantaranya adalah pusing, sakit kepala, rasa mual, ketidaksadaran (pingsan), kerusakan otak, dan kematian. Gas CO yang terhirup dapat pula berdampak pada kulit dan menyebabkan masalah jangka panjang pada penglihatan.
2.    Sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon
Gas sulfur oksida, nitrogen oksida, dan ozon pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi mata dan saluran pernapasan. Menghirup ketiga gas tersebut dalam waktu cukup lama dapat menyebabkan gangguan pernapasan kronis seperti bronkitis, amfisema, dan asma.  Penyakit-penyakit ini umumnya ditandai dengan kesulitan bernapas (sesak) akibat kerusakan organ pernapasan. Gas-gas ini juga dapat memperparah gagguan pernapasan yang sedang diderita seseorang. Sulfur oksida dan ozon dapat membahayakan kehidupan tumbuhan karena beersifat racun bagi tumbuhan.
3.    Materi partikulat
Materi-materi partikulat yang banyak terdapat di area pabrik, konstruksi bangunan, dan pertambangan seperti serbuk batu bara, serbuk kapas, serbuk kuarsa, dan serat asbes, dapat menyebabkan penyakit paru-paru.  Tingkat keparahan penyakit dapat beragam, mulai dari peradangan sampai pembentukan tumor paru-paru. Pada umumnya udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan bebagai macam penyakit saluran pernapasan atau pneumoconiosis.  Pneumoconiosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel (debu) yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru.  Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron tertahan di saluran pernapasan bagian atas, partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1 sampai 3 mikron akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru kemudian menempel pada alveoli.  Partikel yang kurang dari 1 mikron akan ikut keluar saat napas dihembuskan.
Beberapa jenis penyakit pneumoconiosis yang banyak dijumpai di daerah kegiatan indutri dan teknologi antara lain:
a.    Silikosis
Silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2 yang terhisap masuk ke paru-paru, kemudian mengendap dengan masa inkubasi sekitar 2 sampai 4 tahun.  Penyakit silikosis di tndai dengan sesak napas yang disertai batuk, seringkali tidak disertai dahak.  Bila silikosis sudah berat, sesak napas akan semakin parah, kemudian diikuti dengan hipertropi jantung sebelah kanan yang akan mengakibatkan kegagalan kerja jantung.
b.     Asbestosis
Penyakit asbestosis disebabkan oleh debu atau serat asbes, yaitu campuran dari berbagai macam silikat terutama magnesium silikat.  Gejala yang ditunjukkan berupa sesak napas dan batuk dengan dahak.  Pemeriksaan pada dahak akan menunjukkan adanya debu asbes dalam dahal tersebut.  Ujung-ujung jari penderitanya akan tampak membesar atau melebar.
c.     Bisinosis
Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh serat kapas.  Masa inkubasinya yaitu sekitar 5 tahun,  dengan tanda-tanda awal berupa sesak napas dan terasa berat pada dada.  Pada bisinosis tingkat lanjut atau berat, biasanya diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema.
d.    Antrakosis
Antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu bara.  Masa inkubasi antara 2 sampai 4 tahun.  Karena pada debu batu bara terkadang juga terdapat debu silikat, penyakit antrakosis juga sering disertai dengan penyakit silikosis sehingga disebut silikoantrakosis.
e.    Beriliosis
Beriliosis disebabkan oleh debu logam, baik berupa logam murni, oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenida.  Debu logam dapat menyebabkan nesoparingitis, bronchitis, dan pneumonitis yang ditandai dengan gejala sedikit demam, batuk kering dan sesak napas. Penyakit beriliosis banyak timbul pada pekerja industri yang menggunakan logam campuran berilium, tembaga, seng, mangan, pada pekerja pabrik fluoresen, pabrik pembuatan tabung radio, dan pengolahan bahan penunjang industri nuklir, dengan masa inkubasi 5 tahun. Penyakit beriliosis ditandai dengan gejala mudah lelah, berat badan yang menurun dan sesak napas. Materi partikulat lain yang dapat membahayakan kesehatan adalah timbal.  Timbal sangat beracun (toksik) dan dapat terakumulasi dalam tubuh, serta menyerang berbagai sistem tubuh, seperti sistem pencernaan dan sistem saraf, fungsi jantung dan ginjal. Anak-anak lebih rentan terhadap efek timbal dibandingkan orang dewasa.  Timbal dapat menyebabkan keterbelakangan mental pada anak-anak
4.    Asap rokok
Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan formaldehid yang berpotensi menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti ganggua pernapasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru.

5.      Zat-zat penyebab kanker
zat-zat penyebab kanker antara lain kloroform, para-diklorobenzena, tetrakloroetilen, trikloroetan, dan radioaktif (misalnya radon).  Zat-zat tersebut umumnya merupakan jenis polutan udara di dalam ruangan (indoor air pollutans).
6.    Bahan radioaktif
Polusi bahan radioaktif berasal dari debu radioaktif yang berasal dari ledakan bom dan reactor atom.  Bahaya radiasi yang ditimbulkan oleh α, β, γ, serta partikel neutron hasil pembelahan inti.  Dampak polusi bahan radioaktif, antara lain:
a.    Terjadinya perubahan struktur zat dan pola reaksi kimia sehingga dapat merusak sel tubuh
b.    Penurunan kemampuan otak
c.    Penurunan sel darah putih sehingga daya tahan tubuh menurun
d.   Kehilangan nafsu makan
e.    Turunnya berat badan
f.     Diare dan demam
g.    Peningkatan denyut jantung
h.    Pusing-pusing
i.      Kanker darah (leukemia)
j.      Kanker tulang akibat konsentrasi Sr dalam tulang yang mengandung Ca.
F.   Upaya Untuk Mengurangi Polusi Udara di Dunia
Industri merupakan salah satu penyumbang polusi terbesar bagi lingkungan. Sejak revolusi industri di Inggris, berbagai teknologi dan sumber daya telah dipergunakan untuk keuntungan manusia. Namun dibalik itu perlu ada keseimbangan alam , agar hal tersebut tidak menjadi kerugian juga untuk manusia itu sendiri.
Standar pengelolaan polutan udara di negara-negara  maju lebih ketat dibandingkan dengan Indonesia, karena mereka telah mengerti dan mengalami sendiri dampak dari kelalaian dalam masalah populasi udara ini. Secara umum polusi udara diartikan sebagai udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia, hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam suatu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mencegah polusi udara ini. Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:
1.    Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
2.    Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
3.    Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas.
4.    membangun cerobong asap yang cuup tinggi sehingga asap dapat menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.
5.    mengurangi sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi.
6.    Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi, karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai indikator pencemaran dini, selain sebagai penahan debu dan bahan partikel lain.
7.    Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell. 
8.    Gas-gas buangan industri sebelum dilepaskan/dibuang ke udara, terlebih dahulu harus dinetralkan.
9.    Mengurangi penggunaan minyak bumi sebagai sumber bahan bakar dan menggantikannya dengan energi lain yang tidak menimbulkan polusi seperti energi panas matahari(tenaga surya) tenaga air(hidroelektrik), tenaga angin, dan sebagainya.
10.     Penempatan daerah kawasan industi supaya berada jauh dari pemukiman.
11.     Menciptakan mesin dari kendaraan bermotor yang hemat energi dan efek  pencemarannya kecil.
12.     Menghemat Energi yang digunakan.
13.     Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
14.     Meminimalkan penggunaan bahan kimia.
15.     Memperbanyak menanam tumbuhan hijau.














BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
polusi udara merupakan suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan  kerusakan lingkungan, ganguan pada kesehatan manusia secara umum serta  menurunkan kualitas lingkungan. Pencemar udara atau polusi udara dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder. Polusi udara pada saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung oleh perkembangan dunia industri, kemajuan teknologi, kebakaran hutan, dan banyaknya manusia yang tinggal didunia ini dapat menjadikan polusi udara semakin meningkat. Polusi udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: faktor alam(internal) dan faktor manusia (eksternal).
Berbagai polutan udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan bagi manusia antara lain: Karbon monoksida, Sulfur oksida, nitrogen oksida dan ozon, Materi partikulat, Asap rokok, Zat-zat penyebab kanker, dan Bahan radioaktif. Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya: Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan, Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara memasang bahan penyerap polutan atau saringan, Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke udara bebas dan lain-lain.
B.  Saran
Polusi udara sangat berbahaya karena mengandung komponen yang beracun dan menyebabkan degradasi tingkat kesehatan manusia dalam jangka panjang. Komponen yang beracun diantaranya CO, SO2, Pb, NO2 serta logam berat lainnya. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan memperhatikan polutan yang dibuang ke udara, harus dilakukan dengan segera mungkin. Bukan saja dari tingkat pemerintah, namun diri kita sendiri sebagai manusia harus sadar akan lingkungan disekitar kita. Hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal kecil, seperti tidak membakar sampah, meminimisasi penggunaan kendaraan bermotor, menanam pohon dll. Dalam industri sendiri, peraturan yang dibuat pemerintah harus diikuti juga dengan penerapan teknologi tepat guna yang mengelola limbah buangan, baik air ataupun udara, sesuai standar yang telah ditetapkan. Negara-negara maju juga yang kini hutannya sangat berkurang  seharusnya memberikan kompensasi ke negara yang berkembang agar hutan dan lingkungan alam di negara berkembang tetap lestari.























DAFTAR PUSTAKA

http:abracbra.blogspot.com/2013/05/tumbuhan-bisa-mengatasi-pencemaran udara.html
Team Dosen Perspektif Global, 2006.  Bahan  Buku Ajar Perspektif Global. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
http://matoa.org/polusi-di-indonesia-dan-efeknya

http://genius.smpn1-mgl.sch.id/file.php/1/ANIMASI/biologi/PENCEMARAN%20udara/materi2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar