BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang
lama. Banyak para pahlawan kita yang gugur demi mempertahankan indonesia. Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan raga untuk mengejar sebuah
kata merdeka. Banyak bangsa barat
atau bangsa lain yang ingin menjajah
dan menguasai Indonesia.
Mereka banyak memeras, menindas, dan merampas hak-hak rakyat
Nusantara. Perlawanan pun terjadi karena tidak tahan terhadap penjajah
yang menyebakan penderitaan bagi
bangsa indonesia. Banyak perlawanan dari
pahlawan-pahlawan kita yang masih bersifat kedaerahan.. Muncul banyak tokoh-tokoh dalam
melakukan perlawanan terhadap penjajahan
di indonesia. Tugas kita sebagai penerus bangsa adalah mempertahankan
kemerdekaan ini. Jadi untuk mengingatkan kembali perjuangan pahlawan kita dalam
menuju kemerdekaan, maka disusunlah makalah ini dengan judul “
Perjuangan Bangsa Indonesia Menuju Kemerdekaan ”.
B. Tujuan
Adapun
tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk menjelaskan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1.
Menjelaskan penjajahan
bangsa barat di Indonesia.
2.
Menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia dalam menuju
kemerdekaan.
3.
Menjelaskan
peristiwa-peristiwa penting di sekitar
Proklamasi Kemerdekaan
4.
Menjelaskan faktor pendukung Kemerdekaan Indonesia.
C. Rumusan masalah
1.
Bangsa apa saja yang menjajah Indonesia?
2.
Bagaimana Proses Perjuangan Bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan ?
3.
Bagaimana
dan seperti apa bangsa Indonesia pada
saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan ?
4.
Faktor apa saja yang mendukung kemerdekaan indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENJAJAHAN bangsa barat
Pada mulanya kedatangan bangsa barat di Indonesia
adalah umtuk berdagang biasa, kemudian mengembangkan sistem monopoli ini
berarti bangsa indonesia mulai dipaksa, , ditangkap dan ditekan dengan berbagai
kekerasan agar mau berdagang dengan bangasa barat. Maka timbullah perlawanan
dari bangsa indonesia seperti sultan
hasanuddin (1684), sultan agung (1628-1629), iskandar muda (malaka) dan lain
lain. Ada pun bangsa barat yang pernah menjajah indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Penjajahan Portugis (1511-1575)
Setelah
Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511 yang dipimpin
oleh Alfonso d’ Albequerqe. Sejak saat itulah mereka mulai memperkuat kekuasaannya di Nusantara, dengan dikuasainya malaka maka semakin
terbukalah jalan untuk menguasai dareah-daerah yang ada di Nusantara yang kaya
akan rempah-rempahnya, yang pada saat itu merupakan barang yang sangat mahal di
Eropa. Satu demi satu kerajaan di ditaklukan
oleh Portugis. Pada mulanya portugis diterima dengan baik oleh raja setempat,
namun lama-kelamaan rakyat Ternate
mengadakan perlawanan. Perlawanan ini terjadi karena Portugis ikut campur dalam
pemerintahan dan sewenang-wenang terhadap rakyat. Rakyat ternate yang dipimpin
oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga portugis
dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka
dipimpin oleh Antoni Galvo. Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di
bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak
sultan hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan
dibunuh. Perlawanan rakayat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan
Baabullah (putera Sultan Hairun). Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat dapat
direbut, kemudian Portugis menetap di Timor Timur sampai tahun 1975.
2. Penjajahan Spanyol (1522-1429)
Pada tahun 1522 Bangsa
Spanyol telah sampai di Tidore, hal ini memang tidak di duga sebelumnya karena
Spanyol dan Portugis yang semula berangkat bertentangan arah akhirnya sampai
juga di Maluku.Pada tanggal 22 April 1529
Pihak
Portugis dan Spanyol membuat Suatu
perjanjian yang dinamakan Saragosa Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
perselisihan kekuasaan yang berkepanjangan dan perjanjiannya itu berisikan
bahwaPortugis menguasai wilayah nusantara sampai ke Irian sedangkan Spanyol wilayah
kekuasaannya yaitu meliputi daerah sebelah timur Irian termasuk Filipina terus
sampai ke Timur. Berdasarkan perjanjian tersebut maka Spanyol harus keluar dari
wilayah Indonesia, dan wilayah nusantara ini kemudian Berada sepenuhnya dibawah
Portugis.
3. Penjajahan Belanda (1596-1942)
Pada tahun
1596 Armada dagang belanda yang di pimpin oleh Cornelis de
Houtman pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara yang pada saat itu berlabuh
di Banten. Pada saat itu Banten
merupakan Kerajaan yang besar, seperti hal nya Portugis kedatangan Belanda ke Nusantara juga pada mulanya hanya sekedar
untuk mencari remmpah-rempah dan juga untuk berdagang, namun pada akhirnya
seperti halnya Porugis, Belanda juga menguasai serta
menjajah Indonesia yang berlasngsung kurang lebih 350 tahun.
Dalam rangka untuk mengurusi kepentingan dagangnya, maka pada saat itu belanda membentuk suatu persekutuan dagang yang kita kenal dengan VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie) atau
persatuan dagang India Timur. VOC yang mempunyai kekuasaan untuk memonopoli perdagangan dan juga memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan serta persaingan dagang. Pada tahun 1619
terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dari Banten dengan Belanda, pada saat itu Jayakarta di bakar serta yang
kemudian di bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota jayakarta tadi yang dinamakan
dengan Batavia. Pada saat belanda menerapkan politik penjajahan,
muncullah pahlawan-pahlawan bangsa yang berusaha membebaskan diri dari
penjajahan, seperti: Pangeran Diponegoro, Pattimura, Imam Bonjol,
Antasari, Sisingamangaraja dan lain-lain.
4. Penjajahan Inggris
(1811-1816)
Pada tahun 1811 Armada Inggris yang di pimpin oleh
Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerang Hindia Belanda dan menaklukan
Batavia, pada saat itulah kekuasaan Indonesia jatuh ketangan Inggris.
Penjajahan ini tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini dikarenakan
adanya perjanjian Convention of London yang isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang dikuasai oleh
Inggris harus dikembalikan ke Belanda lagi, peristiwa ini berkaitan dengan
kalahnya Napoleon Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang kemudian pada
saat itu Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur John Fendhal harus menyerahkan
kekuasaannya kembali ketangan Belanda.
5. Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Berdasarkan perjanjian Convention of
London tahun 1814 akhirnya belanda berkuasa kembali di Indonesia. Belanda melaksanakan sistem tanam paksa dan pada masa itu juga dimana modal-modal swasta leberal masuk ke Indonesia.
Penjajahan
belanda pada periode kedua ini tidak berlangsung selama 26 tahun. Penjajahan belanda ini pun berakhir setelah balatentara Jepang yang di
pimpin oleh Jenderal Imamura berhasil menaklukan Belanda tanpa syarat. Dan pada tanggal 10 Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang, yang pada saat itu
Gubernur Jenderal van Starkenborgh Strchouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten
menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Imamura di daerah Kali Jati, Subang, Jawa
Barat. Dengan
menyerahnya Belanda kepada
Jepang dengan ini berarti penjajahannya terhadap Indonesia beralih
juga, seperti halnya Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia dengan cara yang
keji dan tidak kalah
kejamnya yang kemudian banyak terjadi perbudakan dan kerja paksa.
B. PENJAJAHAN JEPANG (1942- 1945)
Masa penjajahan Jepang ternyata
tidak berlangsung lama, hanya 3 ½ tahun.
Tetapi cukup menggoreskan penderitaan yang dalam bagi bangsa Indonesia.
Penjajahan yang singkat ditandai dengan adanya romusha yang sangat menyengsarakan
rakyat, dan tidak kalah dengan penderitaan pada waktu diperlakukan tanam paksa
atau cultur stelsel. Penjajahan jepang berakhir ketika jepang harus menyerah
tanpa syarat kepada tentara sekutu pada waktu tanggal 14 agustus 1945, setelah
secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika
Serikat pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945. Pada tanggal 15 agustus 1945 Jepang
menyerah kepada sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia
digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia merebut kemerdekaan.
C. PENDERITAAN DIBAWAH PENJAJAHAN
Ketika penjajahan belanda dilakukan
oleh VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang merugikan bangsa
Indonesia yaitu:
1.
Sistem monopoli perdagangan.
2.
Melaksanakan berbagai macam kerja rodi kepada rakyat.
3.
Mengadakan pungutan pajak yang memberatkan rakyat.
4. Wajib
tanam kopi untuk perdagangan VOC.
5.
Pelayaran hongi.
6.
Ekstripasi
7. Tanam
paksa.
.D.
PERJUANGAN MENUJU KEMERDEKAAN
Tanggal 20 mei 1908,
merupakan tanggal lahirnya Boedi Oetomo dan dianggap sebagai tonggak dimulainya
kebangkitan nasional. Sejak tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang
penjajah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Perjuangan
dilakukan dengan menggunakan organisasi,tidak dengan kekerasan senjata lagi.
Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum terpelajar
atau intelektual,bukan dari pihak raja atau sultan. Perjuangan tidak lagi
bersifat kedaerahan.Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh.
2. Sejak
diprakarsai oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908, maka di Indonesia berdiri
beberapa organisasi yang bercorak sosial budaya, politik, maupun keagamaan
seperti Boedi Oetomo (1908),
Serikat Islam (1911), Indische
Partij (1913), PNI (1927), Muhammadiyah (1913)
dan lain-lain.
E. PERITIWA
PENTING DI SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1. Pembentukan BPUPKI dan PPKI
2. Peristiwa Rengasdengklok
3. Proses Perumusan Teks Proklamasi
4. Detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia
1.
Pembentukan BPUPKI dan PPKI
Jepang membentuk suatu badan yang
bernama ”Dokuritsu Junbi Cosakai”atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI dibentuk
dengan tujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan
dengan persiapan pembentukan negara Indonesia merdeka.BPUPKI yang diketuai oleh
Dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan anggota 60 orang. Dalam Sidang BPUPKI, para
pemimpin bangsa kita berhasil menyusun konsep rumusan Pancasila. Setelah
mengalami beberapa perubahan, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara
Indonesia sampai sekarang. Selain itu, BPUPKI juga berhasil membuat rancangan
Undang-undang Dasar dan membentuk Panitia Perencanaan Undang-undang Dasar 1945.
Karena tugasnya selesai, pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan
diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Bahasa Jepangnya
adalah Dokuritsu Junbi Inkai
dengan Ir. Soekarno sebagai Ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua.
Sementara itu, kedudukan Jepang
makin terdesak setelah Hiroshima dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki
pada 9 Agustus 1945. Jepang
pun menyerah pada pasukan sekutu. Walaupun dirahasiakan oleh Jepang, berita
tentang menyerahnya Jepang kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 didengar
juga oleh para pejuang Indonesia. Mereka mengikuti perkembangan perang Pasifik
dengan mendengarkan siaran Radio Luar Negeri secara sembunyi-sembunyi.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Bung Karno, Bung
Hatta, dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat kembali ke tanah air dari Dallat, Vietnam
untuk menghadap Marsekal Terauci, Panglima Tertinggi Mandala Selatan. Begitu
tiba di tanah air, Ir. Soekarno dan Drs. Mohamad Hatta disambut oleh para
pemuda pejuang kita. Bung Karno dan Bung Hatta didesak untuk memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ingin lebih dahulu
merundingkan masalah proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI, tetapi para pemuda
tidak sabar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya.
2.
Peristiwa
Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus 1945 para
pemuda mengadakan rapat di jalan Cikini No 71. Rapat memutuskan bahwa
kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa campur tangan bangsa asing, tetepi
Soekarno dan Hatta tetap menolak dengan alasan menunggu berita resmi
menyerahnya Jepang, maka rapat dilanjutkan pada malam harinya. Pada tanggal 16
Agustus 1945 pukul 04.30 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di bawa oleh golongan
pemuda ke markas PETA di Rengasdengklok di daerah Karang, Jawa Barat. Pada
sorenya harinya Ahmad Soebarjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto menyusul ke
Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno – Hatta. Setelah Ahmad Soebarjo
memberikan jaminan bahwa selambat-lambatnya keesokan harinya kemerdekaan akan
diproklamasikan barulah syudanco Soebono memperbolehkan kembalinya Soekarno –
Hatta ke Jakarta.
3.
Proses
Perumusan Teks Proklamasi
Tanggal 16 Agustus 1945 larut malam pukul 23.00 hingga tanggal 17
Agustus dini hari para pemimpin berkumpul di tempat kediaman Laksamana Tadashi
Maeda, yaitu Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta mereka berkumpul disitu
untuk menyusun teks proklamasi
kemerdekaan indonesia yang akan diumunkan keesokan harinya paling lambat tengah
hari. Sementara anggota PPKI dan para pemuda berkumpul di ruang depan Ir.
Soekarno, Drs. Mohamad Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo masuk ke ruang yaitu ruang
depan dan ruang makan untuk menyiapkan naskah proklamasi. Dini hari pukul 04.00
tanggal 17 Agustus 1945 naskah
proklamasi berhasil disusun. Semua yang hadir sepakat menyetujui isinya. Naskah
tersebut ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Konsep
naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah itulah yang kemudian menjadi
naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
4.
Detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia
Berdasarkan kesepakatan, diputuskan
bahwa naskah proklamasi akan dibacakan pada hari itu juga jam 10.00 di kediaman
Ir. Soekarno di jalan Pengangsaan Timur (sekarang jalan Proklamasi) no. 56
Jakarta. Kegiatan mempersiapkan detik-detik proklamasi membuat kediaman Ir.
Soekarno sibuk, beberapa anggota PPKI dan para pejuang muda dengan penuh
semangat bekerja mempersiapkan peralatan upacara proklamasi. Berita mengenai
akan dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar dengan cepat. Para
tokoh masyarakat dan sekitar seribu orang berbondong-bondong datang. Mereka
ingin menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Setelah
semuanya siap, tibalah detik-detik paling bersejarah dalam kehidupan bangsa
Indonesia. Pada pukul 10.00, setelah menyampaikan pidato, Ir. Soekarno dan
didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia.
F. Faktor Pendukung Kemerdekaan Indonesia
1. Faktor
dari dalam (internal)
a.
Kenangan kejayaan masa lampau.
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan
sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa
India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai
bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kejayaan
masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi
Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan
kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa
Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh nusantara, sedangkan masa
Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.
b.
Perasaan
senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan.
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia,
Afrika mengakibatkan mereka hidup
miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme barat.
c. Munculnya golongan cendekiawan.
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik
hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi
penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang
selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan.
d.
Paham
nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan
kebudayaan.
Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan
aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan
hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari
Indonesia.
Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi
ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa
Indonesia.
Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki
dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya
budaya asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan
menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
2. Faktor dari luar (eksternal).
a. Kemenangan
Jepang atas Rusia (1905).
Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang
berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan
jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam
bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu
melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah
di Rusia. Keberhasilan Jepang
melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika
mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.
c. Munculnya Paham-paham baru.
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme,
liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi dasar
berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham
itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi
pergerakan nasional yang ada di Indonesia
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Perjuangan bangsa Indonesia dalam
menuju kemerdekaan sangatlah panjang. Mulai dari penjajah dari Benua Eropa sampai
Benua Asia, rata-rata para penjajah yang datang ke Indonesia berawal ingin
mengambil hasil bumi Indonesia karena Indonesia yang sangat kaya dengan hasil
bumi. Tetapi kebaikan masyarakat Indoesia yang menerima mereka (penjajah)
dimanfaatkan dengan niat tidak baik dan diperlakukan dengan semena-mena dan
terjadilah perlawanan di berbagai daerah untuk mencapai Kemerdekaan
Indonesia.Kemerdekaan yang dicapai Indonesia saat ini tidak lepas dari
perjuangan para tokoh ataupun organisasi-orgnisasi yang meluangkan semua
pikiran dan tenaganya demi sebuah
kemerdekaan Indonesia.
Saran
Bangsa Indonesia harus bersyukur
atas kemerdekaan Indonesia yang dicapai dari proses yang panjang dan
melelahkan. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa hendaknya kita melanjutkan
perjuangan atau cita-cita para pejuang dalam pergerakan nasional demi sebuah kemerdekaan yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Saleh Heru. 2006. Star Idola SMA/MA Sejarah XII PK-J-1.
Solo: Putra Kertonatan.
http
://
andri-amin.blogspot.com/2011/11/sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar