Kamis, 16 Juni 2016

Makalah IPS Tentang Perjuangan Bangsa Indonesia Menuju Kemerdekaan

BAB I
PENDAHULUAN
A   Latar Belakang
Indonesia  memperoleh  kemerdekaan dalam waktu  yang  lama. Banyak  para pahlawan  kita  yang  gugur demi  mempertahankan indonesia.  Mereka mengorbankan seluruh jiwa dan  raga untuk mengejar  sebuah  kata  merdeka. Banyak  bangsa  barat  atau bangsa lain yang  ingin  menjajah  dan  menguasai  Indonesia.
Mereka  banyak  memeras,  menindas, dan merampas hak-hak rakyat Nusantara.  Perlawanan pun  terjadi karena tidak tahan terhadap  penjajah  yang menyebakan penderitaan  bagi bangsa indonesia. Banyak perlawanan  dari  pahlawan-pahlawan  kita yang masih bersifat  kedaerahan.. Muncul banyak tokoh-tokoh dalam melakukan  perlawanan terhadap penjajahan di indonesia. Tugas  kita sebagai  penerus  bangsa adalah  mempertahankan  kemerdekaan ini. Jadi untuk mengingatkan  kembali perjuangan  pahlawan  kita dalam  menuju kemerdekaan, maka disusunlah makalah ini dengan judul “ Perjuangan Bangsa Indonesia Menuju Kemerdekaan ”.
B.    Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah  ini adalah untuk menjelaskan  beberapa  hal  yaitu sebagai berikut :
1.   Menjelaskan penjajahan bangsa barat di Indonesia.
2.   Menjelaskan  perjuangan bangsa Indonesia dalam  menuju kemerdekaan.
3.   Menjelaskan peristiwa-peristiwa penting di sekitar Proklamasi Kemerdekaan
4.   Menjelaskan faktor pendukung Kemerdekaan Indonesia.
C.  Rumusan masalah
1.    Bangsa apa saja yang menjajah Indonesia?
2.    Bagaimana Proses Perjuangan Bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan ?
3.    Bagaimana dan  seperti apa bangsa Indonesia pada saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan ?
4.    Faktor apa saja yang mendukung kemerdekaan indonesia?


BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENJAJAHAN  bangsa barat
Pada mulanya kedatangan bangsa barat di Indonesia adalah umtuk berdagang biasa, kemudian mengembangkan sistem monopoli ini berarti bangsa indonesia mulai dipaksa, , ditangkap dan ditekan dengan berbagai kekerasan agar mau berdagang dengan bangasa barat. Maka timbullah perlawanan dari bangsa indonesia  seperti sultan hasanuddin (1684), sultan agung (1628-1629), iskandar muda (malaka) dan lain lain. Ada pun bangsa barat yang pernah menjajah indonesia adalah sebagai berikut:
1.  Penjajahan Portugis (1511-1575)
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511 yang dipimpin oleh Alfonso d’ Albequerqe. Sejak saat itulah mereka mulai memperkuat kekuasaannya di Nusantara, dengan dikuasainya malaka maka semakin terbukalah jalan untuk menguasai dareah-daerah yang ada di Nusantara yang kaya akan rempah-rempahnya, yang pada saat itu merupakan barang yang sangat mahal di Eropa. Satu demi satu kerajaan di ditaklukan oleh Portugis. Pada mulanya portugis diterima dengan baik oleh raja setempat, namun lama-kelamaan  rakyat Ternate mengadakan perlawanan. Perlawanan ini terjadi karena Portugis ikut campur dalam pemerintahan dan sewenang-wenang terhadap rakyat. Rakyat ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo. Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak sultan hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh. Perlawanan rakayat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun). Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat dapat direbut, kemudian Portugis menetap di Timor Timur sampai tahun 1975.


2.  Penjajahan Spanyol (1522-1429)
Pada tahun 1522 Bangsa Spanyol telah sampai di Tidore, hal ini memang tidak di duga sebelumnya karena Spanyol dan Portugis yang semula berangkat bertentangan arah akhirnya sampai juga di Maluku.Pada tanggal 22 April 1529 Pihak Portugis dan Spanyol membuat Suatu perjanjian yang dinamakan Saragosa Hal ini dilakukan agar tidak terjadi perselisihan kekuasaan yang berkepanjangan dan perjanjiannya itu berisikan bahwaPortugis menguasai wilayah nusantara sampai ke Irian sedangkan Spanyol wilayah kekuasaannya yaitu meliputi daerah sebelah timur Irian termasuk Filipina terus sampai ke Timur. Berdasarkan perjanjian tersebut maka Spanyol harus keluar dari wilayah Indonesia, dan wilayah nusantara ini kemudian Berada sepenuhnya dibawah Portugis.
3.    Penjajahan Belanda (1596-1942)
Pada tahun 1596 Armada dagang belanda yang di pimpin oleh Cornelis de Houtman pertama kali sampai ke kepulauan Nusantara yang pada saat itu berlabuh di Banten. Pada saat itu  Banten  merupakan Kerajaan yang besar, seperti hal nya Portugis kedatangan Belanda ke Nusantara juga pada mulanya hanya sekedar untuk mencari remmpah-rempah dan juga untuk berdagang, namun pada akhirnya seperti halnya Porugis, Belanda juga menguasai serta menjajah Indonesia yang berlasngsung kurang lebih 350 tahun.
          Dalam rangka untuk mengurusi kepentingan dagangnya, maka pada saat itu belanda membentuk suatu persekutuan dagang yang kita kenal dengan VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie) atau persatuan dagang India Timur. VOC yang mempunyai kekuasaan untuk memonopoli  perdagangan dan juga memiliki kekuatan militer untuk menghadapi perlawanan serta persaingan dagang. Pada tahun 1619 terjadi perselisihan antara Pangeran Jayakarta dari Banten dengan Belanda, pada saat itu Jayakarta di bakar serta yang kemudian di bangunlah sebuah kota diatas puing-puing kota jayakarta tadi yang dinamakan dengan Batavia. Pada saat belanda menerapkan politik penjajahan, muncullah pahlawan-pahlawan bangsa yang berusaha membebaskan diri dari penjajahan, seperti: Pangeran Diponegoro, Pattimura, Imam Bonjol, Antasari, Sisingamangaraja dan lain-lain.

4. Penjajahan Inggris (1811-1816)
Pada tahun 1811 Armada Inggris yang di pimpin oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles menyerang Hindia Belanda dan menaklukan Batavia, pada saat itulah kekuasaan Indonesia jatuh ketangan Inggris. Penjajahan ini tidak berlangsung lama hanya enam tahun, hal ini dikarenakan adanya perjanjian Convention of London yang isinya itu memtuskan daerah kekuasaan belanda yang dikuasai oleh Inggris harus dikembalikan ke Belanda lagi, peristiwa ini berkaitan dengan kalahnya Napoleon Bonaparte dalam pertempuran di Leipzing, yang kemudian pada saat itu Pemimpin Inggris yakni Letnan Gubernur John Fendhal harus menyerahkan kekuasaannya kembali ketangan Belanda.
5.  Penjajahan Belanda II (1816-1942)
Berdasarkan perjanjian  Convention of London tahun 1814 akhirnya belanda berkuasa kembali di Indonesia. Belanda melaksanakan sistem tanam paksa dan pada masa itu juga dimana modal-modal swasta leberal masuk ke Indonesia.
Penjajahan belanda pada periode kedua ini tidak berlangsung selama 26 tahun. Penjajahan belanda ini pun berakhir setelah balatentara Jepang yang di pimpin oleh Jenderal Imamura berhasil menaklukan Belanda tanpa syarat. Dan pada tanggal 10 Maret 1942 Belanda menyerah kepada Jepang, yang pada saat itu Gubernur Jenderal van Starkenborgh Strchouwer dan Letnan Jenderal Ter Poorten menyerah tanpa syarat kepada Jenderal Imamura di daerah Kali Jati, Subang, Jawa Barat. Dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dengan ini berarti penjajahannya terhadap Indonesia  beralih juga, seperti halnya Belanda, Jepang juga menjajah Indonesia dengan cara yang keji dan tidak kalah kejamnya yang kemudian banyak terjadi perbudakan dan kerja paksa.
  B. PENJAJAHAN JEPANG (1942- 1945)  
Masa penjajahan Jepang ternyata tidak berlangsung lama, hanya 3 ½ tahun.  Tetapi cukup menggoreskan penderitaan yang dalam bagi bangsa Indonesia. Penjajahan yang singkat ditandai dengan adanya romusha yang sangat menyengsarakan rakyat, dan tidak kalah dengan penderitaan pada waktu diperlakukan tanam paksa atau cultur stelsel. Penjajahan jepang berakhir ketika jepang harus menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu pada waktu tanggal 14 agustus 1945, setelah secara berturut-turut Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945. Pada tanggal 15 agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia merebut kemerdekaan.
C. PENDERITAAN DIBAWAH PENJAJAHAN
Ketika penjajahan belanda dilakukan oleh VOC, maka VOC menerapkan beberapa kebijakan yang merugikan bangsa Indonesia yaitu:
        1. Sistem monopoli perdagangan.
        2. Melaksanakan berbagai macam kerja rodi kepada rakyat.
        3. Mengadakan pungutan pajak yang memberatkan rakyat.
        4. Wajib tanam kopi untuk perdagangan VOC.
        5. Pelayaran hongi.
        6. Ekstripasi
        7. Tanam paksa.
.D. PERJUANGAN MENUJU KEMERDEKAAN
Tanggal 20 mei 1908, merupakan tanggal lahirnya Boedi Oetomo dan dianggap sebagai tonggak dimulainya kebangkitan nasional. Sejak tahun 1908 perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Perjuangan dilakukan dengan menggunakan organisasi,tidak dengan kekerasan senjata lagi. Para pemimpin atau penggerak perjuangan terutama berasal dari kaum terpelajar atau intelektual,bukan dari pihak raja atau sultan. Perjuangan tidak lagi bersifat kedaerahan.Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh.
2.      Sejak diprakarsai oleh Boedi Oetomo pada tahun 1908, maka di Indonesia berdiri beberapa organisasi yang bercorak sosial budaya, politik, maupun keagamaan seperti  Boedi Oetomo (1908), Serikat  Islam  (1911), Indische Partij (1913), PNI (1927), Muhammadiyah (1913)  dan lain-lain.


E. PERITIWA PENTING DI SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
    1. Pembentukan BPUPKI dan PPKI
    2. Peristiwa Rengasdengklok
    3. Proses Perumusan Teks Proklamasi
    4. Detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia
1. Pembentukan BPUPKI dan PPKI
Jepang membentuk suatu badan yang bernama ”Dokuritsu Junbi Cosakai”atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945. BPUPKI dibentuk dengan tujuan untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berkaitan dengan persiapan pembentukan negara Indonesia merdeka.BPUPKI yang diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dengan anggota 60 orang. Dalam Sidang BPUPKI, para pemimpin bangsa kita berhasil menyusun konsep rumusan Pancasila. Setelah mengalami beberapa perubahan, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia sampai sekarang. Selain itu, BPUPKI juga berhasil membuat rancangan Undang-undang Dasar dan membentuk Panitia Perencanaan Undang-undang Dasar 1945. Karena tugasnya selesai, pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) Bahasa Jepangnya adalah Dokuritsu Junbi Inkai dengan Ir. Soekarno sebagai Ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Ketua.
Sementara itu, kedudukan Jepang makin terdesak setelah Hiroshima dijatuhi bom atom pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Jepang pun menyerah pada pasukan sekutu. Walaupun dirahasiakan oleh Jepang, berita tentang menyerahnya Jepang kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 didengar juga oleh para pejuang Indonesia. Mereka mengikuti perkembangan perang Pasifik dengan mendengarkan siaran Radio Luar Negeri secara sembunyi-sembunyi.
Pada tanggal 15 Agustus 1945, Bung Karno, Bung Hatta, dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat kembali ke tanah air dari Dallat, Vietnam untuk menghadap Marsekal Terauci, Panglima Tertinggi Mandala Selatan. Begitu tiba di tanah air, Ir. Soekarno dan Drs. Mohamad Hatta disambut oleh para pemuda pejuang kita. Bung Karno dan Bung Hatta didesak untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ingin lebih dahulu merundingkan masalah proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI, tetapi para pemuda tidak sabar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya.
2.    Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus 1945 para pemuda mengadakan rapat di jalan Cikini No 71. Rapat memutuskan bahwa kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa campur tangan bangsa asing, tetepi Soekarno dan Hatta tetap menolak dengan alasan menunggu berita resmi menyerahnya Jepang, maka rapat dilanjutkan pada malam harinya. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta di bawa oleh golongan pemuda ke markas PETA di Rengasdengklok di daerah Karang, Jawa Barat. Pada sorenya harinya Ahmad Soebarjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto menyusul ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno – Hatta. Setelah Ahmad Soebarjo memberikan jaminan bahwa selambat-lambatnya keesokan harinya kemerdekaan akan diproklamasikan barulah syudanco Soebono memperbolehkan kembalinya Soekarno – Hatta ke Jakarta.
3.    Proses Perumusan Teks Proklamasi
Tanggal 16 Agustus 1945  larut malam pukul 23.00 hingga tanggal 17 Agustus dini hari para pemimpin berkumpul di tempat kediaman Laksamana Tadashi Maeda, yaitu Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta mereka berkumpul disitu untuk  menyusun teks proklamasi kemerdekaan indonesia yang akan diumunkan keesokan harinya paling lambat tengah hari. Sementara anggota PPKI dan para pemuda berkumpul di ruang depan Ir. Soekarno, Drs. Mohamad Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo masuk ke ruang yaitu ruang depan dan ruang makan untuk menyiapkan naskah proklamasi. Dini hari pukul 04.00 tanggal 17 Agustus 1945 naskah proklamasi berhasil disusun. Semua yang hadir sepakat menyetujui isinya. Naskah tersebut ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Konsep naskah kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Naskah itulah yang kemudian menjadi naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.


4. Detik-detik proklamasi kemerdekaan indonesia
Berdasarkan kesepakatan, diputuskan bahwa naskah proklamasi akan dibacakan pada hari itu juga jam 10.00 di kediaman Ir. Soekarno di jalan Pengangsaan Timur (sekarang jalan Proklamasi) no. 56 Jakarta. Kegiatan mempersiapkan detik-detik proklamasi membuat kediaman Ir. Soekarno sibuk, beberapa anggota PPKI dan para pejuang muda dengan penuh semangat bekerja mempersiapkan peralatan upacara proklamasi. Berita mengenai akan dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia menyebar dengan cepat. Para tokoh masyarakat dan sekitar seribu orang berbondong-bondong datang. Mereka ingin menjadi saksi peristiwa penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Setelah semuanya siap, tibalah detik-detik paling bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada pukul 10.00, setelah menyampaikan pidato, Ir. Soekarno dan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
F.   Faktor Pendukung Kemerdekaan Indonesia
      1. Faktor dari dalam (internal)
a.    Kenangan kejayaan masa lampau.
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah seluruh nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.
b.   Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan.
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang imperialisme barat.

      c.  Munculnya golongan cendekiawan.
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang untuk melawan penjajahan.
d.   Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan.
Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan kemelaratan untuk  meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia. 
2. Faktor dari luar (eksternal).
     a.  Kemenangan Jepang atas Rusia (1905).
Pada tahun 1904-1905 Jepang melawan Rusia dan tentara Jepang berhasil mengalahkan Rusia. Hal ini dikarenakan, modernisasi yang dilakukan jepang yang telah membawa kemajuan pesat dalam berbagai bidang bahkan dalam bidang militer. Awalnya dengan kekuatan yang dimiliki tersebut Jepang mampu melawan Korea tetapi kemudian dia melanjutkan ke Manchuria dan beberapa daerah di Rusia. Keberhasilan Jepang melawan Rusia inilah yang mendorong lahirnya semangat bangsa-bangsa Asia Afrika mulai bangkit melawan bangsa asing di negerinya.


     c.  Munculnya Paham-paham baru.
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme, demokrasi dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perjuangan bangsa Indonesia dalam menuju kemerdekaan sangatlah panjang. Mulai dari penjajah dari Benua Eropa sampai Benua Asia, rata-rata para penjajah yang datang ke Indonesia berawal ingin mengambil hasil bumi Indonesia karena Indonesia yang sangat kaya dengan hasil bumi. Tetapi kebaikan masyarakat Indoesia yang menerima mereka (penjajah) dimanfaatkan dengan niat tidak baik dan diperlakukan dengan semena-mena dan terjadilah perlawanan di berbagai daerah untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia.Kemerdekaan yang dicapai Indonesia saat ini tidak lepas dari perjuangan para tokoh ataupun organisasi-orgnisasi yang meluangkan semua pikiran dan  tenaganya demi sebuah kemerdekaan Indonesia.
Saran
Bangsa Indonesia harus bersyukur atas kemerdekaan Indonesia yang dicapai dari proses yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu sebagai penerus bangsa hendaknya kita melanjutkan perjuangan atau cita-cita para pejuang dalam pergerakan  nasional demi sebuah kemerdekaan yang sebenarnya.


                         
   






DAFTAR PUSTAKA
Saleh Heru. 2006. Star Idola SMA/MA Sejarah XII PK-J-1. Solo: Putra Kertonatan.
http :// andri-amin.blogspot.com/2011/11/sejarah-perjuangan-bangsa-indonesia.html?m=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar